Ekspedisi Muarolabuh – Kambang

Muarolabuh dan kambang secara history memiliki keterikatan yang masih terjalin sampai sekarang ini baik itu dari segi budaya dan garis keturunan masih ada yang memiliki keterikatan antara satu sama yang lain. Ada dalam pelaksanaan pengangkatan datuak suku di Kambang itu masih mengundang datuak-datuak dari muarolabuh untuk hadir karena masih merupakan bagian dari kaum adat Kambang. Dibeberapa kaum itu masih memiliki saudara dan famili di daerah masing-masing. Kenapa antara masyarakat Kambang dengan Muarolabuh bisa ada keterikatan secara adatnya dan kekeluargaan, ceritanya dari masyarakat Muarolabuh bahwasanya asal mereka itu adalah dari kawasan pesisir kambang, kemudian ada sekelompok masyarakat kambang itu yang melewati kawasan hutan dan berjalan menuju Muarolabuh hingga mereka menetap dan tinggal di Muarolabuh. Jalan yang di gunakan dan dilalui oleh masyarakat Kambang tersebut menjadi akses bagi masyarakat kambang untuk membawa ikan laut atau Muarolabuh membawa sayur ke Kambang.

Pasca kemerdekaan jalan tersebut tidak digunakan lagi oleh masyarakat Kambang ataupun Muarolabuh sampai sekarang ini, dalam mengenang dan menapak tilas kembali histori perjalanan   atau rute tersebut melalui salah seorang anggota DPRD Propinsi Nurfirman Wansyah yang berasal dari Muarolabuh memiliki ide untuk menapaki kembali rute yang pernah di lalui oleh orang-orang tua dahulunya dalam sebuah kemasan Ekspedisi napak tilas Muarolabuh kambang. kegiatan Ekspedisi ini sebagai momentum peringatan 17 agustus 2023 dengan titik kumpul upacara di Ladang Yuang kabau Nagari Koto Pulai Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Dalam menjalankan rencana dan persiapan dalam melakukan ekspedisi ini tentu membutuhkan kesiapan dan tim yang bisa menapaki history perjalanan tersebut. Dari pengalaman dan diskusi yang dibangun oleh pak Nurfirman Wansyah dengan anggota DPRD Propinsi yang pernah melakukan Ekspedisi Padang Koto sani (Solok) pada tahun 2022 Bapak Evi Yandri Rajo Budiman yang didampigi oleh Perkumpulan KPA BIAS dalam melakukan Ekspedisi tersebut. Dari pembicaraan tersebut di tawarkan lah untuk pelaksanaan ekspedisi tersebut ke Perkumpulan KPA BIAS. Perkumpulan KPA BIAS merespon baik dan siap untuk mengsukseskan kegitan ekspedisi tersebut.

Dari perencanaan dan persiapan yang dilakukan oleh Perkumpulan KPA BIAS, salah satunya adalah melakukan survey rute awal oleh tim sebelum melakukan perjalanan nantinya. pelaksanaan survey dilakukan 10 hari sebelum pelaksanaan kegitan. sesuai jadwal ekspedisi akan dilakukan dari tanggal 12 - 17 Agustus dengan jumlah peserta 35 orang dari masyarakat kambang dan 35 orang masyarakat Muarolabuh dengan titik kumpul pertemuan kedua tim di Ladang yuang kabau Nagari koto Pulai kecamatan Lengayang. Dalam pelaksanaan survey itu dilakukan oleh 5 orang tim dari perkumpulan KPA BIAS yang di mulai dari Kambang Koto Pulai.

Butuh waktu lima hari untuk melakukan survey awal tersebut, tanggal 29 Juli 2023 memulai perjalanan tanggal 2 Agustus 2023 sampai ke Pakan Rabaa  Kecamatan Pantai cermin Kabupaten Solok Selatan. Sesuai dengan rencana pelaksanaan ekpspedisi yang dimulai tanggal 12 - 17 Agustus 2023 tim dari Perkumpulan KPA BIAS yang akan dilibatkan dalam ekspedisi ada 10 orang dari Padang. Dan tim dari Perkumpulan KPA BIAS nantinya bergabung dengan tim Muarolabuh. Sesuai dengan arahan nantinya tim akan berkumpul dengan masyarakat Sako Utara Nagari Pasia Talang Kecamatan Sungai Pagu. Tim berangkat dari Padang tanggal 11 Agustus 2023.

Pagi tanggal 12 agustus 2023 Acara pelepasan tim ekspedisi langsung di lakukan oleh Anggota DPRD Provinsi Nurfirman Wansyah bersama pemerintahan nagari. setelah acara pelepasan selesai tim ekspedisi langsung melakukan perjalanan. hari pertama perjalanan tim bermalam masih di kawasan ladang masyarakat. Hari kedua perjalanan tim memasuki kawasan hutan dengan medan tanjakan dan turunan bukit serta menyusuri sungai yang cukup menguras tenaga. Malam Hari kedua ini tim beristirahat di sekitaran pinggir sungai. kondisi tim pada malam kedua ini terlihat masih dalam kondisi sehat dan aman.



Pada hari ke tiga setelah selesai sarapan dan berkemas tim kembali melanjutkan perjalanan. rute yang dilewati banyak mengikuti arah aliran sungai dan pada hari ketiga perjalanan ini tim bertemu dengan rute yang dilewati oleh tim survey sebelumnya setelah melawati bukit mande Rubiah. Malamnya tim masih beristirahat di sekitaran kawasan Sungai yang sebelumnya melakukan perjalanan dengan kondisi cuaca yang sebahagian besar hujan. pada hari keempat banyak melewati rute turunan dan tanjakan pada kawasan bukit berlumut yang merupakan pertanda posisi tim sudah berada dan memasuki wilayah kabupaten Pesisir Selatan. Hari keempat ini tim melewati daerah yang memiliki tumbuhan yang di kenal dengan kayu bana. habis melewati kawasan bukit kayu bana ini, rute perjalanan mulai menurun dan melewati bukit pamatang panjang. sore harinya tim memasuki ladang yuang kabau dan camp disana. Ladang yuang kabau sebuah lokasi yang luas dan datar serta ada ternak kerbau disana di lepas saja. Dipinggirnya ada sungai yang sangat jernih. Sore itu juga tanggal 16 Agsutus 2023 tim dari kambang koto pulai datang dan bergabung dengan tim Muarolabuh di ladang Yuang kabau.

Tepat pada esok harinya tanggal 17 Agustus 2023 di laksanakan upacara bendera oleh seluruh tim dengan dipimpin oleh Wali Nagari Koto Pulai. Selesai upacara bendera tim makan siang bersama dan dilanjutkan dengan persiapan untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Koto Pulai. jam 10.00 WIB tim bergerak ke koto pulai meningalkan Ladang Yuang kabau dan pada Pukul 13.00 WIB tim sudah sampai di koto Pulai dan makan siang bersama. pukul 17.00 WIB tim KPA BIAS izin untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Kota Padang dan tim Muarolabuh juga kembali pulang ke Muarolabuh.