Batang Anai, Sumatera Barat –
Kegiatan Lomba Lintas Alam Telusur Jejak Perjuangan Harimau Kuranji (LLATJPHK) ke-IV resmi digelar pada akhir pekan, Sabtu (30/8), dengan titik start di SMP Negeri 3 Batang Anai. Acara pembukaan dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, serta ratusan peserta yang siap mengikuti perlombaan.
LLATJPHK ke-IV merupakan agenda tahunan yang digagas oleh Evi Yandri Rajo Budiman, Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, bekerja sama dengan KPA Bias dan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat.
Mengangkat Sejarah Harimau Kuranji
Dalam sambutannya, Evi Yandri menjelaskan alasan di balik konsistensinya menyelenggarakan lomba lintas alam ini hingga memasuki tahun keempat. Semua bermula dari keingintahuannya terhadap istilah “Harimau Kuranji” yang ia dengar saat menjabat sebagai Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari Pauh Sembilan, Kecamatan Kuranji.
Setelah melakukan penelusuran, ia menemukan fakta menarik bahwa “Harimau Kuranji” bukan hanya sekadar sebutan, melainkan nama sebuah kompi pejuang yang melegenda di masa kemerdekaan. Kompi ini dikenal karena serangan cepatnya terhadap markas Belanda di Rimbo Kaluang, Padang, pada Februari 1946. Gerakan mereka begitu gesit dan berani, hingga penjajah Belanda menjulukinya sebagai “Harimau Kuranji”.
Peristiwa tersebut membakar semangat juang rakyat di Kota Padang dan Sumatera Barat secara umum, serta menjadi salah satu catatan penting dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Dari sejarah yang jarang diungkap inilah muncul ide untuk mengingatkan generasi muda akan kepahlawanan para pejuang kemerdekaan,” ujar politisi Partai Gerindra berusia 49 tahun tersebut.
Pesan Wakil Gubernur Sumbar
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, dalam sambutannya berpesan agar kegiatan lintas alam ini tidak hanya dipandang sebagai ajang olahraga dan rekreasi semata, melainkan juga sebagai sarana meneladani semangat para pahlawan yang berjuang dalam keterbatasan demi meraih kemerdekaan.
“Para peserta diharapkan menempuh rute dengan semangat yang sama: semangat merdeka,” pesan Vasko di hadapan ratusan peserta.
Rute Lomba
Pada tahun ini, rute LLATJPHK ke-IV terbagi dalam dua etape, dengan jarak tempuh sekitar 8 kilometer untuk etape pertama dan 21 kilometer pada etape kedua. Peserta diharapkan tidak hanya menguji fisik, tetapi juga menyerap nilai-nilai perjuangan yang terkandung dalam setiap jejak sejarah yang ditelusuri.
Konsistensi Mengingatkan Sejarah
Sejak pertama kali digelar, LLATJPHK telah menyusuri sejumlah kecamatan di Kota Padang dan sekitarnya, mulai dari Kecamatan Kuranji (2022), Pauh (2023), Bungus Teluk Kabung (2024), hingga kini berlanjut ke Batang Anai di tahun 2025.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang mempererat silaturahmi dan menumbuhkan semangat kepemudaan, tetapi juga berfungsi sebagai wadah edukasi sejarah agar perjuangan para pahlawan kemerdekaan tidak lekang oleh waktu.